This is Me.........

This is Me.........
At Barabai city

myLovely city


Kota Barabai adalah salah satu kota di prov. KALSEL.
Kota dimana keluarga ku berkumpul.. kota kelahiran wanita terindah dalam hidup ku.. kota penuh cerita tentang hidupku..
Kota dimana masih hijau alamnya.. kota yang indah, sejuk dan damai..
Kota BARABAI… Kota yang berada di kabupaten Hulu Sungai Tengah,Kal-Sel..
Kota yang terkenal dengan ‘Apam’nya.. makanan khas Barabai..
Penuh kenangan…Berbagai Keindahan alam dan Wisata alam Berhamburan disana, Mulai dari Wisata Pagat sampai Air Panas, Pemacingan ikan , Airterjun, Panjat Tebing, Arum Jeram, Wisata Hutan semua ada dan semua pula serba Natural/Alamai, Ramah Penduduknya Menyatu Dalam Berbagai Suku dan Ras, Damai, Asri, Bersih, Aman dan Rapi, Tida kakalah pula Dengan Moderisasi...
Datanglah dan Kunjungilah Kota Barabai Maka Rasakanlah Sendiri Masakan, Rekreasi, Keramahan serta Kenyamanannya....
Inilah kota ku tercinta…


TRADISI KETIKA LEBARAN





Setiap malam lebaran,warga memulai tradisi betampur meriam karbit,,
Menariknya, adu nyaring meriam karbit yang selongsongnya terbuat dari pohon aren ini, berlangsung selama 12 jam, Jadi semalaman, dentuman 54 biji meriam yang bisa terdengar hingga jarak sepuluh kilometer ini, silih berganti.
Suaranya begitu memekakkan telinga, bahkan ketika sebuah meriam ditembakkan, tanah dalam radius beberapa meter di sekitarnya bergetar. Tapi rupanya, inilah yang menjadi daya tarik pengunjung,
Bukti bahwa even ini diminati, juga bisa dilihat dari banyaknya pengunjung yang ingin melihat dari dekat aksi meriam-meriam tersebut. Lokasi di sekitar lapangan tempat dijejernya 54 meriam karbit disesaki manusia, bahkan ruas jalan menuju tempat ini terlihat macet hingga empat kilometer.
Bila meriam siap diledakkan, obor yang akan digunakan untuk menyulutnya terlebih dahulu diangkat tinggi-tinggi. Para pengunjung pun siap-siap untuk menutup telinga.
Warga yang ingin berpartisipasi dalam even ini pun harus menyiapkan sendiri selongsong meriamnya.
“Ada yang membuatnya dari pohon enau, ada juga yang menggunakan pipa besi yang memiliki diameter 50 centimeter, kalau panjangnya ada yang sampai 14 meter,” ujarnya.
Untuk batang aren, proses yang dilalui untuk sampai menjadi sebuah meriam cukup panjang. Paling cepat perlu waktu tiga hari untuk menyiapkannya dan bisa menghabiskan biaya Rp500 ribu untuk membuat satu meriam.
“Mulanya pohon enau dibelah, kemudian bagian tengahnya dibolongi dan selanjutnya disatukan lagi,” terang Kursani.
Setelah disatukan, sambungan antara kedua belah batang aren ini harus betul-betul rapat, karena itu bagian sambungan diberi dempul. Lalu diikat lagi dengan lilitan tali bambu, agar sambungan betul-betul kuat.
Dekat pangkal meriam, disediakan lubang kecil untuk memasukkan karbit dan air. Setelah air dan karbit dimasukkan, lubang itu biasanya ditutup terlebih dahulu. Beberapa menit kemudian dibuka dan ketika disulut dengan api, bummm, meriam pun meledak.
Agar meriam bisa terus diledakkan selama 12 jam, panitia pun menyiapkan 1,2 ton karbit dan air bersih sekitar 20 ribu liter.
“Kalau dari sisi jumlah,rekornya pada tahun 2003 lalu, diikuti sekitar 120 meriam. Sementara itu, disinggung mengenai efek bunyi ledakan yang bisa berbahaya, menurut Kursani, warga di enam desa terdekat bersepakat, apabila ada kerusakan, akan diganti oleh panitia.
“Sementara itu, mereka yang sakit, jantungan atau orang-orang yang lanjut usia, sementara diungsikan ke rumah keluarga yang jaraknya cukup jauh,” tandasnya.