CERPEN BY : ARINA NURIZKIA SALIM MUIN
Cinta Tertunda
Dia bertanya , “ ku dengar dalam waktu dekat ini kau kan menikah, benar kah itu? Tatap mata ku dan jawab dengan jujur. Aku masih selalu mencintai mu di sini. Aku gag rela kamu menikah dengan org lain selain aku. Meskipun aku sadar, aku juga egois sudah meninggalkan mu tuk menikah dengan dia. Tapi seperti yang kita tahu kenapa aku sampai menikahinya. Aku terpaksa menikah dengannya. Aku terpaksa bahagia sama dia. Yang aku tuju, yang aku mau itu kamu! Aku mencintai mu. Andai aja mereka merestui kita, semua ini gag akan terjadi dan sudah lama kita bersama. Tapi mereka terlambat memberi lampu hijau untuk kita, cinta di hati kita sampai tertunda hingga hari ini… belum bias kita menyatukan semua ini. Dan kalau memang kamu akan menikah dengannya perjuangan ku mungkin terhenti disini. Karena kalau kamu menikah aku bias berbuat apa lagi. Gag ada yang bias ku lakukan. Tertutup sudah jalan untuk kita. Kamu tahu gag kenapa alas an ku sampai hari ini aku gag mau punya anak dari dia. Karena aku pengennya sama kamu, bukan dia. Tanpa sepengetahuan dia aku menabung untuk kamu, untuk kita. Aku menabung untuk mengumpulkan uang jujuran untuk mu. Aku mencintai mu. Dengan susah payah aku diam – diam menyimpan uang itu,Untuk kita. Bisa aku ninggalin dia untuk kamu,, bantu aku,, tunggu aku.. karena cinta ku hanya kamu. Dulu,,, sekarang ,,, dan selamanya,,,”
gadis ini mendengar ucapan lelaki yang sangat di cintainya dengan menitikkan air mata.
Entah tangis karena haru kah,, atau tangis sedih yang ia rasakan,,,
Semua rasa berkecamuk di jiwanya….
Dia sadar lelaki yang ada di hadapannya kini sudah milik wanita lain. Tapi tak juga dia pungkiri, lelaki itu adalah cinta sejatinya… dan hingga detik ini ia masih sangat mencintai lelaki itu.
Dalam
hati ia berkata, “Aku pun masih tak yakin dengan semua ini. Di hati ku yang
paling dalam aku selalu mencintaimu. Sebenarnya, hati ku gag bisa menerima org
lain tuk ku cintai. Tapi aku pun juga sadar, ada wanita lain yang memiliki dan
mencintai mu. Dia wanita,, sama sepertiku… dan aku pun tak tega menyakiti
wanita itu. Karena aku tahu persis bagaimana perasaannya. Aku tak tega bahagia
di atas luka yang wanita itu rasakan. Tapi aku ikhlas dia bahagia memilikimu di
atas tangis ku. Dan juga aku gag bisa menyakiti hati yang mencintai ku.. mereka
terlalu baik pada ku. Dan ku gag tahu harus berbuat apa. Aku bingung,, Sama
seperti mu”
Sang
gadis, “Aku sangat bingung dengan semua ini, aku pun tak nyaman dengan keadaan seperti ini. Tapi kita
bisa apa? Mungkin ini takdir dari-NYA. Tapi
perlu kau tahu,ka.. sampai detik ini aku masih selalu mencintaimu.”
Dia
berkata,”Jika memang kau masih mencintaiku,, lalu apakah masih ada terbersit
keinginan mu tuk hidup bersama ku? Tolong jujur..”
Sang
gadis,”Aku tak tahu harus menjawab apa,, keinginan pasti ada. Tapi aku tak
berani terlalu banyak berharap. Aku takut kecewa tuk kedua kalinya. Kita sudah
pernah gagal ka,, lagi pula sekarang kau dan aku sudah sama-sama ada yang
memiliki.”
Dia
berkata,”Berarti kau sudah gag sayang sama aku.”
Sang
gadis,” kau tak bisa langsung berkata begitu ka,,, sampai sekarang, janji mu
masih ku tunggu,, janji dari mu. Satu-satunya janji yang masih selalu ku nanti. Aku selalu sayang
dan cinta kamu,ka…Sampai kapan pun..”
Dia,”
Aku juga selalu mencintaimu,, aku di sini bukan bersenang-senang seperti yang
kau pikirkan. Aku terpaksa bahagia sama dia. Aku menganggap dia itu adalah
kamu. Yang ku bayangkan saat ku bersamanya adalah kamu. Cuma kamu yang selalu
aku pikirkan.”
Sang
gadis, “ ka,, aku juga capek kaya gini terus, tapi aku juga gag tau bagaimana
cara menyelesaikan semua ini. Aku lelah ka,, sangat-sangat lelah. Sampai kapan
kita begini??????? Aku udah gag sanggup ka terlalu lama begini. Hampir dua
tahun sudah aku menahan sakit ini. “